Rabu, 02 Oktober 2013

0 azab bagi kaum hawa di neraka

Saudara dan saudari kaum Muslimin dan Muslimat, renungan khususnya untuk para wanita.(HAWA) Sayidina Ali R.A menceritakan suatu ketika melihatRasulullah saw menangis mankala ia datang bersama Fatimah. Lalu keduanya bertanya mengapa Rasulullah saw, mengapa beliau menangis.
Beliau menjawab, "Pada malam aku di isra'kan, aku melihat perempuan-perempuan yang sedang disiksa dengan berbagai siksaan. Itulah sebabnya mengapa aku menangis. Karena, menyaksikan mereka yang sangat berat dan mengerikan siksanya." Putri Rasulullah saw kemudian menanyakan apa yang dilihat ayahandanya.

Rasulullah saw menjawab "Aku lihat ada perempuan digantung rambutnya, otaknya mendidih.

Aku lihat perempuan digantung lidahnya, tangannya diikat ke belakang dan timah cair dituangkan ke dalam tengkoraknya.

Aku lihat perempuan tergantung kedua kakinya dengan terikat tangannya sampai ke ubun-ubunnya, diulurkan ular dan kala jengking.
Dan aku lihat perempuan yang memakan badannya sendiri, di bawahnya dinyalakan api neraka. Serta aku lihat perempuan yang bermuka hitam, memakan tali perutnya sendiri. Aku lihat perempuan yang telinganya pekak dan matanya buta, dimasukkan ke dalam peti yang dibuat dari api neraka, otaknya keluar dari lubang hidung, badannya berbau busuk karena penyakit sopak dan kusta.

Aku lihat perempuan yang badannya seperti himar, beribu-ribu kesengsaraan dihadapinya.

Aku lihat perempuan yang rupanya seperti (maaf) anj**g, sedangkan api masuk melalui mulut dan keluar dari duburnya sementara malikat memukulnya dengan pentung dari api neraka,"

Fatimah Az-Zahra kemudian menanyakan, "Mengapa mereka disiksa seperti itu?"

*Rasulullah menjawab, "Wahai putriku, Adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah wanita yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya.

Perempuan yang digantung (maaf) p*y*d*r* adalah isteri yang 'mengotori' tempat tidurnya.

Perempuan yang tergantung kedua kakinya ialah perempuan yang tidak taat kepada suaminya, ia keluar rumah tanpa izin suaminya, dan
perempuan yang tidak mau mandi suci dari haid dan nifas.

Perempuan yang memakan badannya sendiri ialah karena ia berhias untuk lelaki yang bukan muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.

Perempuan yang memotong sendiri dengan gunting api neraka karena ia memperkenalkan dirinya kepada orang yang kepada orang lain bersolek dan berhias supaya kecantikannya dilihat laki-laki yang bukan muhrimnya.

Perempuan yang diikat kedua kaki dan tangannya ke atas ubun-ubunnya diulurkan ular dan kalajengking padanya karena dia meninggalkan solat dan tidak mahu mandi junub.

Perempuan yang kepalanya seperti babi dan badannya seperti himar ialah tukang umpat dan pendusta. Perempuan yang menyerupai anjingialah perempuan yang suka memfitnah dan membenci suami."

Mendengar itu, Sayidina Ali dan Fatimah Az-Zahra pun turut menangis. Dan inilah peringatan kepada kaum perempuan.

Sekarang Anda mempunyai dua pilihan:

1. Biarkan info ini tetap dalam page/grup ini.
2. Share info ini ke sejumlah orang yang Anda kenal dan Insya Allah ridha
Allah akan anugerahkan kepada setiap orang yang Anda kirim.
Sumber Fb :Mukhtar Lutfie
Posted: 28 Sep 2013 04:52 PM PDT
Metode apa yang dicontohkan Nabi Muhammad saw untuk mendirikan daulah Islamiayah ? Metode tersebut adalah thalabun nushrah, seperti yang dijelaskan dalam riwayat-riwayat shahih. Thalabun Nushrah adalah aktivitas meminta nushrah atau dukungan dari ahlul quwwah agar mereka memberikan dukungan (nushrah) untuk menopang tegaknya Daulah Khilafah Islamiyyah. Nabi saw di dalam riwayat, telah menempuh thalabun nushrah sebagai thariqah untuk menegakkan Daulah Islamiyyah di Madinah Munawarah. Perhatikan riwayat-riwayat berikut ini:

جاء في فتح الباري (ج7/ ص220): أخرج الحاكم وأبو نعيم والبيهقي عن عليِّ بن أبي طالب – رضي الله عنه – قال: «لما أمر الله نبيه أن يعرض نفسه على القبائل خرج وأنا معه وأبو بكر إلى منى» وروى ابن كثير عن علي – رضي الله عنه – قال: «لما أمر الله نبيه أن يعرض نفسه على قبائل العرب خرج وأنا معه وأبو بكر حتى دفعنا إلى مجلس من مجالس العرب» والعرض على القبائل يعني أن يعرض النبي صلى الله عليه وآله وسلم نفسه ودعوته على رؤساء القبائل ليقدموا الحماية والسند له ولدعوته. فطلب النصرة هذا ليس مجرد رأي أو أسلوب، وإنما هو حكم شرعي أمر الله به نبيه فهو العلاج الشرعي أو الطريقة الشرعية لتحقيق هدف شرعي.

“Disebutkan di dalam Kitab Fath al-Baariy, Juz 7/220, “Imam al-Hakim, Abu Nu’aim, dan al-Baihaqiy mengeluarkan sebuah riwayat dari ‘Ali bin Abi Thalib ra, bahwasanya ia berkata, “Ketika Allah memerintahkan NabiNya untuk menawarkan dirinya kepada kabilah-kabilah, maka, beliau dan saya, dan Abu Bakar keluar menuju Mina”. Imam Ibnu Katsir menuturkan riwayat dari Ali bin Abi Thalib ra, bahwasanya ia berkata, “Ketika Allah swt memerintahkan NabiNya untuk menawarkan dirinya kepada kabilah-kabilah Arab, maka, beliau dan saya, dan Abu Bakar keluar, hingga kami berkunjung dari satu majelis ke majelis lain dari majelis-majelisnya orang Arab”. Yang dimaksud dengan [“menawarkan diri kepada para kabilah” ] adalah Nabi saw menawarkan dirinya dan dakwahnya kepada pemimpin-pemimpin kabilah, agar mereka memberikan perlindungan dan dukungan kepada beliau dan dakwahnya. Thalabun Nushrah ini, bukanlah sekedar pendapat atau cara (uslub), akan tetapi, ia adalah hukum syariat yang diperintahkan Allah swt kepada NabiNya. Thalabun Nushrah adalah solusi syar’iy, atau metode syar’iy untuk merealisasikan tujuan-tujuan syar’iy.[ Syaikh Mahmud ’Abd al-Karim Hasan, Al-Taghyiir, hal. 56]

About The Author :

Lorem ipsum dolor sit amet, pericula qualisque consequat ut qui, nam tollit equidem commune eu. Vel idque gloriatur ea, cibo eripuit ex.
Previous Page Next Page Home

Comment Policy : Lorem ipsum dolor sit amet, saepe gubergren sed id, et est posse insolens temporibus, alterum blandit offendit est et. Quando vocibus nam at. Quo malis detraxit ut, eu nulla decore mentitum, eu ferri postulant urbanitas pri. Nihil consul viderer vel ea, vel doctus accusamus gloriatur ut. Elitr iuvaret.

0 komentar:

Top